apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan
Sedangkanmenurut Tarigan mambaca sebagai suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Sesuai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
Penelitianini bertujuan menghasilkan instrumen asesmen bagi peserta didik dalam proses pembelajaran biologi yang berbasis model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Instrumen yang dihasilkan merupakan instrumen asesmen ranah sikap peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan instrumen yang menggunakan model ADDIE.
Sedangkanpengertian dari pendidikan agama islam adalah usaha sadar dan terencana untuk mempersiapkan anak didik dalam memahami, menghayati, meyakini dan mengamalkan agama islam melalui pendidikan, pengajaran dan latihan. 2.2 Tahapan-Tahapan Dalam Pembelajaran (Education). Jika kita lihat bagaimana terjadinya proses belajar
Halini pula yang menjadi obyek utama teknologi pembelajaran, yaitu masalah belajar manusia, dan melakukan intervensi eksternal dengan memanipulasi berbagai sumber belajar untuk mengatasinya. Label: Pemanfaatan Internet. diposting oleh Proses pembelajaran menggunakan IT pada 22.44 0 Komentar.
Perubahantingkah laku sebagai hasil belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Perubahan yang disadari, artinya individu yang melakukan proses pembelajaran menyadari bahwa pengetahuan, keterampilannya telah bertambah, ia lebih percaya terhadap dirinya, dsb. Jadi orang yang berubah tingkah lakunya karena mabuk tidak termasuk dalam pengertian
Site De Rencontres Totalement Gratuit Pour Les Femmes.
Dalam kegiatan belajar mengajar, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah "refleksi pembelajaran". Ya, pasalnya refleksi pembelajaran merupakan salah satu kegiatan pembelajaran dimana siswa memberikan umpan balik kepada guru dan terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Refleksi pembelajaran bisa dilakukan dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan yang dilakukan oleh siswa untuk guru dan guru untuk siswa, guna mengekspresikan kesan konstruktif, harapan, serta kritik terhadap proses kegiatan refleksi pembelajaran, diperoleh lah informasi positif dan negatif mengenai kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, serta bagaimana guru bisa meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut. Hasil refleksi pembelajaran juga bisa dijadikan sebagai bahan observasi untuk mengetahui sampai mana pencapaian kegiatan pembelajaran dan bisa memberikan kepuasan bagi pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa sehingga guru dan siswa juga bisa merasakan manfaat aktivitas ini. Bagi guru refleksi pembelajaran berguna untuk meninjau sebuah kelompok atau kelas untuk menggambarkan situasi atau kondisi dari sebuah kelas, serta guru bisa mengetahui potensi setiap individu dan siswa-siswi di kelas tersebut. Dengan begitu, guru dapat meningkatkan kegiatan evaluasi berlanjut dan manfaat refleksi pembelajaran bagi siswa yaitu untuk menyalurkan ungkapan proses pembelajaran yang sudah dilakukan, apakah sudah baik atau masih kurang. Hal ini dapat melatih kepercayaan diri siswa untuk mengungkapkan pendapat, serta memperbaiki kegiatan belajar sesuai dengan minat dan metode yang mereka mengetahui lebih lanjut, berikut ini merupakan informasi seputar tujuan, manfaat dan contoh refleksi Refleksi PembelajaranBerikut ini merupakan beberapa tujuan dilakukannya refleksi pembelajaran, yaituMengetahui minat para siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara pengukuran penerapan model, metode, strategi, dan teknik pembelajaran terhadap tingkat keberhasilan yang telah dilakukan oleh dan mengevaluasi apa yang guru telah lakukan dalam penyampaian materi dan penguasaan kelasMengetahui kebutuhan dan keinginan siswa sehingga guru dapat memperbaiki rancangan pembelajaran yang lebih baik untuk pembelajaran respon siswa dalam belajar dan penyampaian guru bisa memahami kelemahan atau kekurangan dari sebuah pembelajaran supaya lebih baik untuk guru dan juga akurasi sebuah model, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang telah diimplementasikan supaya bisa terus bisa membuat kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif dalam pembelajaran di kemudian Refleksi PembelajaranRefleksi pembelajaran Memberikan manfaat bagi guru maupun siswa. Berikut manfaatnyaManfaat bagi guruAktivitas refleksi berguna sebagai peninjauan pada kelas atau sebuah untuk menggambarkan situasi dan kondisi dari sebuah kelas, apa yang terjadi pada siswa dan masalah yang mereka memaksimalkan dan lebih menonjolkan potensi setiap siswa/individu dan sebuah meningkatkan kegiatan evaluasi terhadap kinerja guru yang berlanjut dan untuk menjalin komunikasi positif yang bersifat membangun antara siswa dan dapat memetakan siswa sesuai karakter dan daya tangkap mereka yang akan nantinya memudahkan dalam pembagian kelompok, pemberian materi, dan evaluasi bagi siswaBerguna menyalurkan aspirasi siswa dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung maupun telah bisa mengungkapkan proses pembelajaran yang telah dilakukan apakah berlangsung dengan baik atau akan mendapat kepuasan karena bisa mendapatkan sistem belajar yang mereka ruang ekspresi positif terhadap guru mengenai proses belajar mengajar bagi Meningkatkan Rasa Ingin Tahu SiswaRasa ingin tahu menjadi awal dari berkembangnya suatu pemikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi. Lalu bagaimana cara meningkatkan rasa ingin tahu?Insani Miftahul JanahContoh Refleksi PembelajaranBerikut ini merupakan bentuk atau contoh refleksi pembelajaran yang bisa dilakukan di kelas, yaituRefleksi Materi PembelajaranSalah satu contoh dari refleksi pembelajaran yang paling umum adalah untuk mengulas kembali materi belajar yang telah dipelajari sebelumnya. Kegiatan ini biasanya dilakukan secara mandiri dengan membaca dari awal semua catatan yang berkaitan setelah itu memahami sekaligus mencatat poin-poin selesai mencatat baru bisa dilanjutkan dengan menjelaskan sendiri tanpa melihat buku di depan kaca atau orang lain untuk membantu menyimak. Cara ini dinilai mampu membuat siswa untuk tidak hanya sekedar menghafal, melainkan memahami dan bisa menjelaskan Manfaat Dari Yang Sudah DipelajariHal yang tidak kalah penting dalam bidang pelajaran selain kepandaian adalah membentuk karakter siswa. Penting sekali untuk melakukan refleksi pembelajaran dari segi manfaat usai mempelajari suatu materi yang didapatkan oleh siswa. hal ini secara tidak langsung mengajari siswa untuk berpikir kritis, out of the box, dan menciptakan pola pikir yang berkualitas..Banyak anak tumbuh pintar namun hanya mampu mengerjakan soal-soal atau materi yang mirip dengan apa yang telah diajari saja. Ketika diberikan sedikit modifikasi, maka cenderung mereka akan bingung bahkan tidak bisa Guru Menumbuhkan Kemandirian Siswa saat Belajar di KelasKemandirian adalah suatu hal atau keadaan yang bisa berdiri sendiri tanpa bergantung dengan orang SupiniRefleksi Rencana untuk Meningkatkan Belajar KedepannyaRefleksi pembelajaran untuk berikutnya yaitu merencanakan perilaku belajar di hari-hari kedepan berguna untuk mengubah kebiasaan buruk dalam belajar. Sebelumnya, harus diketahui kesalahan dan apa yang bisa menghambat siswa ada kemauan dan niat siswa untuk mengubah sifat-sifat buruk tersebut. Untuk mengurangi intensitas perilaku buruk, maka harus diganti dengan cara positif. Nantinya hal ini akan berdampak pada kualitas belajar ke Metode BelajarPastinya, antara tiap siswa punya level pemahaman yang berbeda-beda. Karena itulah satu metode yang diterapkan di sekolah lalu digunakan untuk belajar banyak siswa dinilai kurang menggunakan metode belajar yang sama untuk semua siswa, akan ada siswa yang bisa tertinggal karena tidak mampu mengikuti metode belajarnya. Inilah pentingnya melakukan refleksi pada setiap siswa untuk melihat apakah ada kesulitan melaksanakan metode belajar yang Secara LisanRefleksi yang paling mudah dilakukan ini bisa dilakukan secara sering. Refleksi ini dilakukan dengan memberi pertanyaan secara langsung kepada siswa untuk dimintai pendapat yang diberikan kepada siswa bisa tentang pendapat siswa terhadap suasana selama kegiatan belajar mengajar, pemahaman materi, atau keadaan kelas. Berikan juga pertanyaan supaya mereka memberi feedback kepada guru, misalnya tentang cara guru mengajar atau kritik dan saran supaya meningkatkan kinerja dengan Jurnal PembelajaranRefleksi ini dilakukan dan ditulis oleh guru yang bersangkutan. Dengan menulis jurnal, maka bisa menjadi bahan evaluasi guru di akhir semester yang nantinya akan membantu untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Jurnal ini dapat digunakan untuk menganalisis proses belajar dan rencana yang akan diambil untuk mengatasi beberapa hal mengenai refleksi pembelajaran mulai dari manfaat, tujuan dan contohnya. Sangat penting untuk melakukan refleksi pembelajaran agar bisa menciptakan kegiatan belajar lebih baik kedepannya.
Bapak/Ibu guru, apakah hal penting yang harus dipersiapkan sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar? Betul sekali, rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP adalah sebuah dokumen penting yang berisi gambaran bagaimana suatu pembelajaran akan dilakukan selama satu kali pertemuan, satu semester, atau lebih. RPP ini biasanya disiapkan oleh guru sebelum memulai kegiatan pembelajaran di sekolah. Mengapa guru harus menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran ini? Apa tujuannya? Bagaimana cara membuat RPP? Yuk, simak ulasan berikut. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP adalah sebuah dokumen yang berisi gambaran atau rencana pembelajaran yang akan dilakukan selama satu kali pertemuan, satu semester, atau lebih. RPP juga bisa diartikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. RPP ini disusun langsung oleh guru pengampu mata pelajaran sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar. Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ini, guru harus memperhatikan setiap komponen penting yang harus terdapat dalam RPP. Pasalnya, RPP yang bermutu sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dalam kerangka dasar kurikulum. Oleh karena itu, kemampuan menyusun RPP ini menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru saat ini. Mengapa Guru Harus Membuat dan Mengembangkan RPP? RPP tidak hanya sekedar rencana pembelajaran saja. Ada berbagai manfaat yang bisa guru dapatkan dari membuat dan mengembangkan RPP. Dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 disebutkan bahwa dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang lengkap dan sistematis, pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, beberapa manfaat ini juga bisa didapatkan dari kegiatan menyusun dan mengembangkan RPP. 1. Pembelajaran menjadi lebih tersistematis Adanya RPP membuat guru merasa lebih terarah dalam merancang metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa. Hal ini tentu akan membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih senang dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. 2. Lebih mudah dalam menganalisis keberhasilan belajar siswa Rencana pelaksanaan pembelajaran juga memudahkan guru dalam menganalisis keberhasilan siswa dalam belajar di sekolah. Sebab, dalam RPP terdapat butir penilaian yang akan diberikan pada siswa. Melalui butir-butir penilaian inilah guru dapat melihat apakah tujuan pembelajaran sudah dicapai oleh siswa atau belum. 3. Lebih mudah dalam menyampaikan materi Manfaat lain yang dapat diperoleh dari menyusun dan mengembangkan RPP adalah memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Dengan RPP, guru dapat mengetahui berapa pertemuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu materi pembelajaran. Selain itu, RPP juga memudahkan guru untuk mengetahui penyampaian materi mana yang berjalan kurang efektif sehingga bisa segera diperbaiki. 4. Dapat mengatur pola pembelajaran dengan baik Tak semua materi pembelajaran dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan, terutama jika materi yang diajarkan cukup banyak dan sulit untuk dipahami siswa. Dalam kondisi seperti ini, mungkin diperlukan dua kali pertemuan. Nah, dengan adanya RPP, guru dapat merancang pola penyampaian materi dengan lebih mudah. Misalnya, pertemuan pertama membahas dasar-dasar materi dulu, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan yang lebih detail pada pertemuan selanjutnya. 5. Menjadi bahan evaluasi pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran. Misalnya, apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai, apakah pembelajaran sudah berjalan dengan baik, atau apakah siswa sudah mengikuti dan memahami pembelajaran dengan baik. Jika berdasarkan hasil evaluasi ini ternyata diperoleh hasil bahwa pembelajaran belum berlangsung dengan baik, guru dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya sehingga hal yang sama tidak akan terulang kembali di pembelajaran selanjutnya. Tujuan RPP Pada dasarnya, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran bertujuan untuk merancang pengalaman belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dilansir dari Jurnal HIKARI Universita Negeri Surabaya, menurut Kunandar 2011, ada dua tujuan penyusunan RPP, yaitu Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar Menyusun RPP secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. Komponen Utama RPP Berikut adalah beberapa komponen utama yang harus tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. 1. Identitas mata pelajaran Bagian identitas mata pelajaran, terdiri dari Satuan pendidikan Kelas Semester Program/program keahlian Mata pelajaran Jumlah pertemuan 2. Standar kompetensi Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. 3. Kompetensi dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator dalam suatu pelajaran. 4. Indikator pencapaian kompetensi Komponen berikutnya yang harus terdapat dalam RPP adalah indikator pencapaian kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi ini dideskripsikan dengan menggunakan kata kerja operasional yang diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 5. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran dalam RPP harus dapat menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 6. Materi ajar Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 7. Alokasi waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar dan beban belajar. 8. Metode pembelajaran Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi belajar. Pemilihan metode pembelajaran ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. 9. Kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. 10. Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. 11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Langkah-langkah menyusun RPP Adapun langkah-langkah dalam menyusun RPP adalah sebagai berikut. Menuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu jam pertemuan. Menuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai standar isi. Menuliskan indikator dari kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi. Mencantumkan tujuan dari pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran ini diambil dari indikator pencapaian kompetensi dasar. Mencantumkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan yang ditulis sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi dasar dari setiap materi pembelajaran. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Menentukan sumber belajar, alat, atau bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Menentukan penilaian hasil belajar yang terdiri dari teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Merumuskan kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada bagian pendahuluan terdiri dari berdoa bersama dan guru mengabsen siswa, pada bagian inti terdiri dari guru menjelaskan tentang pengertian sistem pencernaan manusia dan bagian-bagiannya, sementara pada bagian penutup terdiri dari siswa mengemukakan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti dan melakukan penilaian hasil belajar. Contoh RPP Untuk memudahkan Bapak/Ibu guru dalam menyusun RPP, berikut adalah contoh penyusunan RPP. Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran harian Image source Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan Image source Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran bulanan Rencana pelaksanaan pembelajaran bulanan adalah sekumpulan materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa selama satu semester. Berikut adalah contoh rencana pelaksanaan pembelajaran bulanan dari salah satu materi pembelajaran. Image source Itulah pembahasan mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP. Semoga dapat memudahkan Bapak/Ibu guru dalam menyusun RPP.
Wikiedukasi - Artikel soal Strategi Pembelajaran Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor, Macam, Contoh bisa Anda baca di sini secara keseluruhan. – Halo apa kabar semuanya, semoga sehat selalu ya. Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang Strategi Pembelajaran secara lengkap, seperti menjelaskan Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor yang mempengaruhi, macam-macam dan juga Contohnya. Simak sampai tuntas ya! Strategi pembelajaran menjadi salah satu hal yang mesti dicermati Guru untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien, selain itu strategi pembelajaran juga merupakan kegiatan yang sangat penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Strategi mengajar merupakan cara guru memilih pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada siswa. Strategi mengajar merupakan proses yang tidaklah mudah bagi para guru untuk menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan demi mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Para guru seringkali memilih metode pembelajaran dengan mengacu pada pendekatan beberapa teori belajar. Salah satu teori belajar yang sering digunakan adalah teori belajar yang berkaitan dengan kecerdasan bukan berasal dari latar belakang siswa seperti teori belajar yang berkaitan dengan kecerdasan emosional yang diusahakan agar menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menghadapi tantangan. Guru telah berusaha keras mengajarkan materi selama ini, tetapi masih banyak siswa yang sering gagal, apalagi siswa yang berada di tingkat yang paling rendah. Salah satu dari sebab adalah kurangnya strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi tersebut dapat dikatakan suatu cara yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan materi kepada siswa. Dengan menentukan strategi yang baik, guru dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas dalam proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang dilakukan oleh siswa dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap serta kemampuan dasar yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran yang harus dijalankan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran. Bisa juga dikatakan suatu visi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yang harus dijadikan acuan dalam mengajukan berbagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran agar tujuan pembelajaran tersebut bisa tercapai. Baca juga Pembelajaran Daring Pengertian, Manfaat, Model, Kelebihan, Kekurangan, Proses Pelaksanaannya Baca Cepat1 Pengertian Strategi Pembelajaran2 Tujuan Strategi Pembelajaran3 Manfaat Strategi Pembelajaran4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi5 Macam-Macam Strategi pembelajaran6 Contoh Strategi Pembelajaran7 Bagaimana cara memilih atau menetapkan Strategi Pembelajaran?8 Kesimpulan Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam membimbing, mengarahkan dan mengawasi proses pembelajaran agar dapat membawa siswa pada tingkat pencapaian yang diharapkan dan didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain strategi pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mengajar, yang mencakup cara-cara untuk mengajar, cara-cara untuk mengawasi dan membimbing, cara menggunakan bahan atau sumber belajar, serta cara-cara untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Ini juga merupakan salah satu komponen penting dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini memiliki tujuan yang sangat penting yaitu melibatkan guru dan siswa secara aktif dalam menentukan unsur-unsur pembelajaran yang diperoleh siswa. Guru dan siswa harus bisa bekerjasama dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam konsep pembelajaran berbasis kompetensi individu, guru dan siswa harus melakukan berbagai macam proses untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi Pembelajaran digunakan untuk menggambarkan suatu mekanisme pembelajaran yang digunakan dalam melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran agar tujuan dapat dicapai dengan baik. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, maka kita perlu menyusun strateginya. Tujuan Strategi Pembelajaran Tujuan strategi pembelajaran adalah memberikan informasi kepada peserta didik tentang tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses pembelajaran. Selain itu juga, memberikan gambaran kepada peserta didik tentang tahapan-tahapan yang perlu dilalui dalam suatu proses pembelajaran. Tujuan strategi pembelajaran dibedakan menjadi 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap Perancanaan. Perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum menjalankan suatu kegiatan. Perencanaan merupakan hal yang penting dalam suatu kegiatan karena perencanaan membantu melakukan suatu kegiatan secara efektif. Dalam perencanaan ini ditentukan persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalankan kegiatan. Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Tahap perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Dalam suatu proses pembelajaran, tahap perencanaan menjadi bagian yang sangat penting karena dalam tahap perencanaan inilah yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Tahap perencanaan dalam suatu proses pembelajaran, menurut Mulyasa 2013 25, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menentukan tujuan pembelajaran, memilih metode pembelajaran, menentukan tahapan-tahapan pembelajaran, dan memberikan motivasi kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tahap Pelaksanaan. Tahap pelaksanaan dalam strategi pembelajaran adalah suatu tahapan yang diarahkan untuk membantu setiap orang yang terlibat di dalamnya mendapatkan informasi yang diperlukan sebagai perangkat awal untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya. Bisa juga dikatakan sebagai tahap awal dari tahap pelaksanaan taktik pembelajaran. Tahap pelaksanaan dalam strategi pembelajaran bisa berfungsi sebagai pemecahan masalah ataupun sebagai penyusunan suatu konsep. Guru kelas yang telah membuat program pembelajaran harus memahami tahap-tahap yang akan dilalui dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tahap pelaksanaan strategi pembelajaran diantaranya pemilihan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik, pemilihan metode, media pembelajaran dan bahan ajar, pemilihan alat dan sumber belajar, pemilihan waktu dan tempat pembelajaran. Sedangkan memeriksa keaktualan suatu strategi pembelajaran, memantau dan mengevaluasi serta mengadakan perbaikan atau modifikasi metode pembelajaran, dan mengembangkan strategi pembelajaran merupakan tahap evaluasi yang kan dilakukan pada langkah selanjutnya. Tahap Evaluasi. Tahap evaluasi dalam strategi pembelajaran merupakan suatu tahapan yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena pada tahap ini akan diperoleh informasi terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu proses pembelajaran. Dengan adanya evaluasi akan membuat pelaksanaan pembelajaran lebih mudah. Terlebih lagi dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat dilakukan oleh guru, peserta didik, dan orang lain yang berkepentingan. Namun apabila evaluasi dilakukan oleh orang lain, bukan oleh peserta didik, maka evaluator harus memahami kebutuhan peserta didik. Tahap evaluasi merupakan salah satu tahapan yang penting dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempertimbangkan apakah proses pembelajarannya berjalan dengan terarah sehingga efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap evaluasi juga membantu guru mengetahui apakah peserta didik telah mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan dalam menguasai materi yang telah dipelajari. Manfaat Strategi Pembelajaran Kompetensi guru memegang peranan yang sangat penting dalam upaya menciptakan suasana belajar yang kondusif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikeluarkan oleh guru beserta siswa di sekolah-sekolah di Indonesia, terlihat bahwa kompetensi guru di sekolah masih belum memadai. Dalam hal ini, pihak pengelola sekolah pun memiliki pemikiran yang sama dengan hasil penelitian tersebut. Mereka mengakui adanya kelemahan dalam mengajarkan materi yang akan diterapkan kepada siswa. Dalam situasi seperti ini, pihak pengelola sekolah yang menyadari adanya kekurangan dalam hal kompetensi guru, memutuskan untuk menggunakan metode pembelajaran strategis yang akan membantu guru dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Strategi pembelajaran adalah suatu kumpulan langkah-langkah yang disusun untuk memaksimalkan proses belajar mengajar. Pada saat ini, tentu saja, perlu diakui bahwa strategi ini adalah suatu yang sangat penting bagi keberhasilan sebuah proses belajar mengajar. Strategi pembelajaran memiliki beberapa manfaat yang sangat penting, antara lain Meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa yang dihasilkan dalam kreativitas guru dalam membuat rencana proses belajar motivasi guru dalam memperoleh hasil belajar yang motivasi siswa untuk belajar mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran adalah Tujuan pembelajaran, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran,Kondisi siswa, yaitu kondisi yang memungkinkan siswa dapat menerima tujuan pembelajaran,Kondisi guru, yaitu kondisi yang memungkinkan guru dalam mengajar dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. Macam-Macam Strategi pembelajaran Secara garis besar strategi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 tiga yaitu Strategi pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran yang berpusat pada hasil pembelajaran. Penelitian merumuskan bahwa strategi berpusat pada siswa merupakan pilihan yang tepat karena strategi ini akan memberdayakan siswa dan akan memfasilitasi siswa untuk selalu berusaha memecahkan masalah yang dihadapinya. Contoh Strategi Pembelajaran Pendidik sering menggunakan taktik pembelajaran berikut dalam berbagai pengaturan Siswa Bermain Peran Pendekatan ini digunakan agar siswa dapat memerankan karakter. Misalnya, guru dapat memberikan contoh peran yang akan dimainkan dalam jangka waktu tertentu. Siswa dapat belajar meniru karakter orang lain dengan menggunakan contoh ini. Siswa Menuliskan Pengalaman Teknik pembelajaran ini digunakan untuk meningkatkan kreativitas otak anak dalam menulis dan merenungkan situasi menarik atau tragis yang telah terjadi. Akibatnya, siswa dapat mengekspresikan diri melalui tulisan. Siswa diwajibkan membaca nyaring Siswa dapat diundang untuk membacakan pengalaman tertulis mereka di depan kelas setelah menuliskannya. Metode ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan mental siswa. Rasa percaya diri siswa dapat ditingkatkan dengan membaca di depan kelas. Selain itu, siswa lain mungkin memperhatikan apa yang dibaca teman sekelas mereka. Siswa Mencari Informasi Teknik ini dilakukan secara berkelompok, dengan masing-masing kelompok diberikan topik yang berbeda untuk dikerjakan. Informasi harus dicari untuk setiap masalah, baik yang berasal dari internet maupun melalui wawancara dengan para ahli. Ini mengajarkan anak-anak bagaimana berkomunikasi dengan teman sebayanya. Untuk informasi terkini, diskusikan hasil atau konsultasikan solusinya. Siswa Berpartisipasi dalam Debat Di dalam kelas, ada beberapa contoh yang sangat baik dari pendekatan pembelajaran ini. Pendidik dapat membagi murid menjadi dua kelompok, masing-masing dengan sudut pandang yang berbeda atau serangkaian kelebihan dan kekurangan pada masalah yang sama. Argumen dimulai dengan tanggapan dan pembenaran masing-masing kelompok. Taktik ini digunakan untuk memungkinkan siswa melatih keterampilan berbicara mereka. Siswa juga dapat mengungkapkan pemikiran dan kontra-argumen mereka tentang masalah yang mereka hadapi. Bagaimana cara memilih atau menetapkan Strategi Pembelajaran? Dari berbagai pendapat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran. Ketika memilih strategi tersebut ada faktor yang perlu diperhatikan seperti tujuan, strategi, maupun sumber belajar. Tujuan tujuan pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dikerjakan oleh guru dan siswa untuk mencapai suatu hasil pembelajaran yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, dalam pembelajaran IPA, tujuan yang harus dicapai adalah menguasai konsep, menguasai aplikasi, dan mampu menguasai teknik dalam rangka mengukur kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Kesimpulan Menyusun dan menentukan strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini pun memerlukan kerjasama yang baik antara guru dan siswa. Penentuan metode pembelajarannya harus melalui berapa pertimbangan matang. Oleh karena itulah, hal ini tidak boleh dianggap remeh sebab dapat menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi siswa melalui pembelajaran. Dicukupkan sekian informasi seputar Strategi Pembelajaran Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor, Macam, Contoh yang dapat kita paparkan admin berharap Tulisan tersebut bisa memenuhi informasi yang Anda butuhkan.
Kita mengenal banyak jenis tes yang dilaksanakan di sekolah, misalnya tes seleksi, tes penempatan, pre tes-post tes, tes formatif, tes diagnostik, tes sumatif, dan tes unjuk kerja. Jenis-jenis tes tersebut dimaksudkan untuk menyeleksi atau memilih calon yang dapat diterima untuk mengikuti suatu program, dengan demikian tes seleksi akan digunakan untuk menghasilkan calon-calon terpilih yang dapat diterima untuk mengikuti suatu program sesuai dengan kemampuannya. Daftar Isi Pentingnya mengetahui kemajuan peserta didik Manfaat hasil penilaian formatif, sumatif, diagnostik, dan penempatan bagi guru dan peserta didik Penilaian Formatif Penilaian Sumatif Penilaian Diagnostik Pentingnya mengetahui kemajuan peserta didik Di dalam konteks pembelajaran sistem evaluasi menjadi tolak ukur untuk manilai sejauh mana pemahaman sisiwa terhadap materi yang diajarkan, yang dimana sistem evaluasi tidak hanya berbentuk tugas, mid atau ulangan melainkan juga guru-guru menilai siswa dari segi afektif, kongnitif dan psikomotorik. Ketiga hal tersebut adalah sistem penilaian dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan di dalam pembelajaran, di dalam melakukan evaluasi harus berdasarkan aspek kompetensi karea tujuan yang ingin dicapai dari suatu materi tersebut itulah yang perlu di evaluasi. Setiap orang memiliki yang namanya penilaian terhadap dirinya masing-masing atau dinilai oleh orang lain, begitu halnya dengan sekolah cara menilai peserta didik sangatlah banyak misalkan cara bertutur sapa, cara bertanya apakah mereka itu memiliki tata kerama dalam hal tersebut. Tetapi biasanya orang melakukan penilain dalam sekolah itu setelah tejadinya ulangan atau sistem tes yang dilakukan secara formal di sekolah dan harus mampu untuk mencapai target yang telah ada atau yang telah di tentukan oleh sekolah. Jika target yang ditentukan di bawah standar maka akan menyulitkan peserta didik dan guru dalam penilaian, namun guru juga mampunyai arsip peserta didik seperti kumpulan-kumpulan tugas atau penilain-penilaian yang telah di lakukan sebelumnya. Jika penilaian yang dilakukan oleh seorang guru sesaui dengan apa yang ada maka mungkin banyak peserta didik yang tidak lulus, maka guru berusah untuk mendongkrak dengan berbagai cara misalnya melakukan les agar bisa menunjang keberhasilan peserta didik . Guru juga melakukan penilaian pada saat tertentu misalnya pada saat quiz maka kita sebagai peserta didik harus pintar-pintar mencari peluang agar bisa mendapatkan nilai. Jika sorang guru itu melemparkan pertanyaan maka kesempatan kita sebagai peserta didik untuk berusaha untuk menjawab agar kita mendapatkan nilai. Guru juga berusaha menilai bagaimana hasil kerja dari peserta didik, misalnya jika melakukan wawancara maka peserta didik di ajarkan untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah di kerjakan dan mereka harus mampu untuk melakukannya karena pada saat itu guru melakukan penilaian bagaimana cara kita presentasi apakah sudah memahami materi yang akan disampaikannya. Setiap guru memiliki prinsip yang berbeda-beda dalam menilai, banyak guru yang melakukan ulangan lisan, ulangan tulis, ada quiz, presentasi, dll. Guru memiliki hak menilai peserta didiknya sebagainya yang di inginkan, jika ada si penanya maka guru itu berhak memberikan nilai sesuai dengan tata krama yang dilakukan oleh sisiwa. Setiap penilaian yang di lakukan guru itu selalu sesuai dengan yang di lakukan oleh peserta didik dan peserta didik juga mengetahui bagaimana sikap yang telah di tunjukan kepada guru atau bagaimana caranya dalam pembelajaran apakah dirinya sudah aktif atau belum, jadi peserta didik bisa menginstropeksi diri dari hasil penilaian yang di berikan oleh gurunya. Di dalam sistem evaluasi guru tidak secara langsung memberitahukan kepada para siswa bahwa guru itu kan menilai mereka, namun kita sebagai peserta didik harus memahami itu sehingga kita mendapatkan nilai, sebagai guru kita harus berusaha untuk memberikan masukan kepada peserta didik agar mereka selalu akatif dalam proses pembelajaran, dan jika di antara mereka ada yang belum aktif maka sebagai guru kita harus memberikan motivasi untuk siswa tersebut agar mampu aktif seperti teman-temanya yang lain agar bisa mendaptkan nilai yang sama dengan temannya. Sebagai guru juga harus pandai-pandai dalam memberikan niai terhadap peareta didik karena guru memberikan nilai kepada pasarta didik sesuai dengan yang di lakukan oleh siswa, proses belajar mengajar tidak akan pernah bisa di lihat haisilnya apabila guru tidak melaksanakan evaluasi. Setiap sekolah harus melakukan evaluasi, kerena dengan evaluasi guru mampu mengetahui kekurangan serta kelebihan yang di miliki peserta didik serta guru mampu mengetahui metode yang harus di gunakan dalam mengajar agar peserta didik mudah untuk memahami pelajaran yang disampaikan. Guru yang baik adalah mampu melaksanakan evaluasi berdasarkan materi yang diberikan kepada peserta didik sehingga dalam sistem evaluasi memudahkan guru, guru akan lebih mudah mengetahui peserta didik yang belum memahami pembelajaran yang di sampaikan sesui dengan sistem evaluasi yang dilakukannya. Dalam menyampaikan materi guru tidak hanya menegevaluasi peserta didik dalam tingkah lakunya saja melainkan mengevaluasi peserta didik dalam segi apakah peserta didik itu sudah mampu untuk menguasai materi yang telah di sampaikan oleh evaluasi juga dilakukan kepada seorang guru untuk melihat apakah guru tersebut sudah maksimal atau sebaliknya dalam menyampaikan materi pembelajran kepada peserta didik. Adapun disini fungsi dari evaluasi itu sendiri yaitu 1. Sebagai alat untuk mengetahiu tingkat kemampuan peserta didik2. Sebagai suatu sisitem untuk mengetahui kekukarangan dan kelemahan peserta didik dalam belajar3. Dengan evaluasi guru juga lebih memotivasi belajr peserta didik dan4. Sebagai bukti pada orang tua atau wali murid agar mengetahui tingkat kemampuan dari anaknya juga lebih memotivasi anaknya agar lebih giat belajar. Oleh kerena itu evaluasi sangatlah penting dilakukan oleh seorang guru untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didiknya, sehingga bisa mengetahui tingkat pengetahuan peserta didik apakah sudah maksimal atau sebaliknya. Manfaat hasil penilaian formatif, sumatif, diagnostik, dan penempatan bagi guru dan peserta didik a. Penilaian Formatif Penilaian formatif adalah penilaian hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah “formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti “bentuk”. Sudijono, 2005 71. Sehingga penilaian formatif adalah aktivitas guru dan siswa yang dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung. Penilaian ini akan memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program pembelajaran mengetahui dan mengurangi kesalahan yang memerlukan perbaikan. Tes formatif dimanfaatkan untuk memonitor apakah proses pembelajaran yang baru saja dilaksanakan telah dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran atau belum. Hasil penilaian formatif ini bermanfaat bagi guru dan siswa. Manfaat bagi guru yaitu guru akan mengetahui sejauh mana bahan pelajaran dikuasai dan dapat memperkirakan hasil penilaian sumatif. Jika guru mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran, maka guru dapat membuat keputusan, apakah suatu materi pembelajaran perlu diulang atau tidak. Jika harus diulang, guru juga harus memikirkan strategi pembelajaran yang akan ditempuh. Penilaian formatif merupakan penilaian hasil belajar dari kesatuan-kesatuan kecil materi pelajaran. Beberapa hasil penilaian formatif dapat dipergunakan sebagai bahan untuk memperkirakan penilaian sumatif. Manfaat bagi siswa yaitu mengetahui susunan tingkat bahan pelajaran, mengetahui butir-butir soal yang sudah dikuasai, dan butir-butir soal yang belum dikuasai. Hal ini merupakan umpan balik yang sangat berguna bagi siswa, sehingga dapat diketahui bagian-bagian yang harus dipelajari kembali secara individual. b. Penilaian Sumatif Penilaian sumatif adalah suatu aktivitas penilaian yang menghasilkan nilai atau angka yang kemudian digunakan sebagai keputusan pada kinerja siswa. Kegiatan penilaian ini dikakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran telah selesai. Penilaian sumatif digunakan untuk menentukan klasifikasi penghargaan pada akhir kursus atau program. Penilaian sumatif dirancang untuk merekam pencapaian keseluruhan siswa secara sistematis. Penilaian sumatif berkaitan dengan menyimpulkan prestasi siswa, dan diarahkan pada pelaporan di akhir suatu program studi. Penilaian sumatif tidak memberikan dampak secara langsung pada pembelajaran, meskipun sering kali mempengaruhi keputusan yang mungkin memiliki konsekuensi bagi siswa dalam belajar. Fungsi penilaian sumatif yaitu pengukuran kemampuan dan pemahaman siswa, sebagai sarana memberikan umpan balik kepada siswa, untuk memberikan umpan balik kepada staf akademik sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan standar pemantauan staf akademik, dan sebagai sarana untuk memotivasi siswa. Manfaat tes sumatif 1. Bagi Siswa Tes sumatif bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa setelah mengikuti seluruh rangkaian proses pembelajaran. Setelah siswa mengikuti tes sumatif maka hasilnya harus segera diberitahukan kepada siswa yang bersangkutan agar mereka dapat mengetahui sejauh mana prestasi atau tingkat kemampuan dia dalam mata pelajaran tersebut. 2. Bagi guru Walaupun proses pembelajaran telah diupayakan untuk diperbaiki berdasarkan hasil tes formatif tetapi tetap saja dimungkinkan bahwa pada saat tes sumatif terdapat sejumlah siswa yang belum dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Guru dapat mengetahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah diterima oleh siswa, serta mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa c. Penilaian Diagnostik Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan anak didik dan faktor-faktor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan pada suatu keperluan seperti remidial dalam evaluasi pengajaran. Sasaran utama tes diagnostik belajar untuk menemukan kekeliruan-keleiruan atau kesalahan konsep dan kesalahan proses yang terjadi dalam diri siswa tatkala mempelajari suatu topik belajar tertentu. Misalnya pada berhitung, perhatian lebih ditujukan pada kemampuan dalam melakukan proses perhitungan dan memahami konsep dasar tentang penjumlahan atau pengurangan daripada hasil akhir yang diperoleh siswa. Dua unsur yang mempunyai peran penting hasil tes diagnostik belajar yaitu guru dan anak didik. Yaitu, guru memerlukan informasi dari hasil tes diagnostik sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk memperbaiki cara mengajarnya. Apabila diketahui bahwa ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu topik tertentu, terutama topik-topik yang esensial, maka guru perlu menyajikan tes diagnostik, menganalisis hasilnya, mengintrospeksi cara mengajar, mencari sebab-sebabnya dan mengupayakan perbaikan atau penyesuaian cara mengajar dengan jenis materi yang diajarkannya. Penggunaan metode mengajar yang tepat untuk materi belajar mengajar tertentu merupakan keharusan bagi guru agar mencapai hasil mengajar yang optimal. Tidak setiap metode mengajar berlaku tepat dan efektif untuk semua materi bidang studi. Jelasnya bahwa diagnostik sangat bermanfaat bagi guru dalam menelusuri tingkat keberhasilan mengajarnya, dan untuk mendapatkan informasi tentang kelemahan dalam penyampaian pengajarannya itu agar dapat diupayakan perbaikannya. Informasi tentang kelemahan dan kesulitan belajar siswa diperlukan agar siswa dapat mengetahui bagian atau segi apa yang masih belum dikuasainya dan mengapa bagian atau segi itu belum dikuasainya. Dengan demikian, siswa dapat mengupayakan alat bantu atau cara untuk memperbaiki kelemahannya atau mencari jalan pemecahan kesulitan belajarnya. Siswa dapat mengupayakan bimbingan yang lebih intensif untuk dirinya sendiri menyangkut materi pengajaran yang merupakan prasyarat untuk mempelajari materi selanjutnya dari bidang studi yang sama, atau materi dari bidang studi lainnya yang mempunyai kaitan erat dengan materi tersebut. Upaya-upaya dimaksud dapat berupa pelajaran tambahan, bimbingan individual, atau tugas-tugas PR Pekerjaan Rumah. Sumber * Dikutip dari berbagai sumber
apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan